DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………. I
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pola Makan Sehat ……………………………………………………………………….
2.2 Makanan Sehat ………………………………………………………………………….
2.3 Pola Makan ……………………………………………………………………………..
2.4 Pengecekan Pola Makan ………………………………………………………………..
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam berbagai aktifitas dan pola kehidupan, manusia memang memegang peranan penting dalam mengatur segala proses ataupun roda kehidupannya, khususnya dalam pola hidup sehat.
Makan. Setiap hari, tentu saja manusia butuh makan. Berapa banyak kegiatan manusia yang bersangkutan dengan kata makan, tentu akan panjang sekali daftarnya. Namun dari kegiatan makan tersebut akan muncul pertanyaan. Apakah makanan itu sehat? Dan pola makannya pun sehat? Tentu saja jawabannya akan beragam sekali. Tergantung dari tingkat pengetahuan gizi dan kesadaran orang tersebut. Untuk itu perlu kiranya pengetahuan akan gizi, agar dapat diterapkan dalam keseharian. Terutama bagi kaum wanita. Mengapa? Karena biasanya, kaum wanitalah yang mempunyai kesempatan dan kemampuan lebih untuk mengelola penyediaan konsumsi keluarga. Walaupun tidak tertutup kemungkinan, kaum laki-laki juga mempunyai kemampuan dalam hal ini. Bagi kaum wanita, tentu saja ini merupakan suatu penghormatan tersendiri. Karena dengan penyediaan makanan yang sehat dalam keluarga, insya Allah, kondisi setiap anggota keluarga akan lebih terjamin. Dengan kondisi tubuh yang baik, maka akan dapat mendukung mereka untuk bisa berprestasi. Dengan demikian, peran kaum wanita penting untuk mendukung kesuksesan masing-masing anggota keluarga.
Akhir akhir ini dunia medis baru menyadari bahwa ternyata pola makan merupakan faktor penentu dari penyakit2 yang di derita manusia. Kebanyakan penyakit disebabkan oleh kacaunya pola makan, dan begitu pula faktor penyembuhan penyakit seringkali ditentukan dari pola makan seseorang. Itulah sebabnya sekarang pola makan menjadi bagian dari obat dan penyembuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pola Makan Sehat
Dengan pola makan yang sehat, kondisi fisik tubuh akan lebih terjamin sehingga tubuh akan dapat melakukan aktifitasnya dengan baik pula. Dengan tubuh yang sehat, orang akan lebih bersemangat untuk bekerja, berpikir dan akan lebih produktif. Begitu pula halnya dengan anak-anak. Anak yang sehat akan tampak lebih lincah, kreatif dan bersemangat belajar. Hal ini karena kebutuhan tubuh dapat dipenuhi dengan baik sehingga organ-organ tubuh akan melakukan fungsinya dengan baik pula. Sebaliknya, bila tubuh kekurangan suatu zat gizi tertentu, maka daya tahannya juga akan menurun. Kemampuan kerjanya melemah. Dan bila berkelanjutan akan dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya.
Sebaliknya, bila tubuh kekurangan suatu zat gizi tertentu, makadaya tahannya juga akan menurun. Kemampuan kerjanyamelemah. Dan bila berkelanjutan akan dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya.
2.2 Makanan Sehat
Ada dua hal yang terkandung dari ´Pola Makan Sehat´ ini. Yaitu makanan yang sehat dan Pola makannya. Pertama, sedikit akan kita bicarakan mengenai makanan yang sehat.
Makanan yang sehat yaitu makanan yang di dalamnya terkandung zat-zat gizi. Sedangkan zat gizi itu sendiri adalah zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat zat gizi tersebut yaitu karbohidrat, protein dan lemak. Kemudian juga vitamin dan mineral yang sangat banyak manfaatnya.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam kebanyakan makanan kita. Karbohidrat yang kita konsumsi dapat berupa zat pati dan zat gula. Karbohidrat yang terdapat pada serealia dan umbi-umbian biasa disebut zat pati. Sedangkan yang berasal dari gula pasir (sukrosa), sirup, madu dan gula dari buah-buahan disebut zat gula.
Protein dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan (nabati). Di dalam tubuh banyak sekali manfaat protein ini. Di antaranya untuk pembentukan sel-sel tubuh, memperbaiki sel-sel yang rusak, dapat dipecah untuk menghasilkan energi dan sebagainya. Agar dapat diperoleh kandungan protein yang lengkap, maka perlu untuk mengkombinasikan sumber pangan, dari bahan hewani dan nabati.
Vitamin merupakan zat-zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit. Vitamin-vitamin tersebut esensial dalam arti tidak dapat disintesis oleh jaringan tubuh manusia semuanya atau dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam kondisi normal.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi dua. Yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K).
Mineral juga merupakan unsur yang diperlukan tubuh. Mineral yang dibutuhkantubuh secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu makro mineral dan mikro mineral.
Air bukan merupakan salah satu zat gizi. Namun sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sekitar 70% komponen massa tubuh orang dewasa adalah air. Karena itu usahakan untuk mengkonsumsi air 2-2,5 liter per hari untuk orang dewasa.
2.3 Pola makan
Pedoman praktis untuk mengatur makanan sehari-hari yang seimbang tertuang dalam 13 pesan dasar sebagai berikut (Pedoman Umum Gizi Seimbang, Direktorat Gizi Masyarakat, RI):
1. Makanlah aneka ragam makanan
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi
5. Gunakan garam beryodium
6. Makanlah makanan sumber zat besi
7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur empat bulan
8. Biasakan makan pagi
9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
10. Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur
11. Hindari minum minuman beralkohol
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
2.4 Pengecekan Pola Makan
Ada cara sederhana untuk mengecek apakah pola makan Anda selama ini sudahcukup baik atau belum, yaitu dengan menggunakan metode Body Mass Index (BMI).
berat badan (dalam kilogram)
BMI= -------------------------------------------
kuadrat tinggi badan (dalam meter)
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang.
Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut (Direktorat Gizi Masyarakat, RI):
| Kategori | IMT |
Kurus | Kekurangan berat badan tingkat berat | < 17,0 |
Kekurangan berat badan tingkat ringan | 17,0 – 18,4 | |
Normal | | 18,5 – 25,0 |
Gemuk | Kelebihan berat badan tingkat ringan | 25,1 – 27,0 |
Kelebihan berat badan tingkat berat | > 27,0 |
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan pola makan yang sehat, kondisi fisik tubuh akan lebih terjamin sehingga tubuh akan dapat melakukan aktifitasnya dengan baik pula. Dengan tubuh yang sehat, orang akan lebih bersemangat untuk bekerja, berpikir dan akan lebih produktif.
Makanan yang sehat yaitu makanan yang di dalamnya terkandung zat-zat gizi. Sedangkan zat gizi itu sendiri adalah zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat zat gizi tersebut yaitu karbohidrat, protein dan lemak. Kemudian juga vitamin dan mineral yang sangat banyak manfaatnya.
Pedoman praktis untuk mengatur makanan sehari-hari yang seimbang tertuang dalam 13 pesan dasar sebagai berikut (Pedoman Umum Gizi Seimbang, Direktorat Gizi Masyarakat, RI).
Ada cara sederhana untuk mengecek apakah pola makan Anda selama ini sudahcukup baik atau belum, yaitu dengan menggunakan metode Body Mass Index (BMI).
berat badan (dalam kilogram)
BMI= -------------------------------------------
kuadrat tinggi badan (dalam meter)
Dengan batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut (Direktorat Gizi Masyarakat, RI):
| Kategori | IMT |
Kurus | Kekurangan berat badan tingkat berat | < 17,0 |
Kekurangan berat badan tingkat ringan | 17,0 – 18,4 | |
Normal | | 18,5 – 25,0 |
Gemuk | Kelebihan berat badan tingkat ringan | 25,1 – 27,0 |
Kelebihan berat badan tingkat berat | > 27,0 |
0 komentar:
Posting Komentar